Pages

Prambanan Temple

29.9.10

Aku nggak bakal cerita tentang sejarah karena aku juga nggak terlalu menguasainya. Saat ini aku cuma ingin berbagi foto-foto yang ku ambil waktu aku jalan-jalan ke sana. Hhhhmmmm.... so, enjoy it.... (:

***

Sebelum masuk ke area candi prambanan, kita akan disuguhan foto-fota candi prambanan sebelum dan setelah gempa.
Max 30 orang! Kalau lebih mungkin bisa ambruk! Haha... :p

Dasar Indonesia! keselamatan pekerja begitu mudah diabaikan. Peratiin aja, nggak ada satu orang pun yang pakai alat-alat keselamatan.
***

Larangan larangan di prambanan






Aneh! Kenapa yah nggak boleh lewat sini? Mau nanya ke petugas tapi di deket situ nggak ada petugas satu pun dan akhirnya malah lupa nanya pas nemuin petugas...hahaha... :D

















Udah jelas2 dipagar gimana caranya mau lewat n nginjek batunya...???






Kalau yang ini baru bener...






***


Lucu... ngeliat gaya para turis. Sepertinya bisa ditiru nih.. hahaha... :p

***

Arca yang ada di dalam candi




***


Beberapa relief candi prambanan






***
Dan inilah candi prambanan












***

Tehitung ada  136 foto yang kuambil dan ini foto yang juga kusuka tapi belum tampil di atas






p.s: masih tahap belajar. Mohon kritikannya... (:
camera model: Canon EOS 1000D

Seperlima Abad

22.9.10

nyomot dari sini... :p

Alhamdulillah sampai hari ini aku masih diberi kesempatan untuk menghirup udara-Nya dan menikmati nikmat-Nya. 20 tahun sudah aku hidup dan aku nggak tahu kapan usia ini akan berakhir. Tiap detik usia ini makin bertambah dan mendekati ajalnya yang kita sendiri nggak pernah tahu.

Nggak ada yang spesial di hari ini. Semua berjalan seperti biasa. Bahkan temen2 kuliah ku nggak tahu klo today is my birthday. Aku memang sengaja ngerubah tanggal lahirku di fb, ya sekedar iseng aja. Hahaha... :D

Justru yang bikin kaget, aku dapet sms ultah dari Elti. Aku sampe ketawa pas dapet smsnya karena aku bener2 nggak nyangka. Selama ini, klo dapet sms dari Elti palingan cuma pemberitahuan jadwal kelas yang bakal dibuka. Ini berarti CRM (Customer Relationship Management) Elti emang bagus tapi mungkin bakal tambah keren lagi klo seandainya Elti nggak cuma ngasih ucapan via sms aja tapi ditambah dengan adanya voucher ataupun hadiah fisik lainnya (hahaha... *ngarep mode:on).

Hari ini, setelah kuliah dan dari dentist  aku justru ke Prambanan sendirian. Ya.. sendirian...!!! Jujur, 2 tahun sudah aku tinggal di Jogja dan belum pernah sekalipun aku ke Prambanan. Hahaha... aku tahu betapa kasihannya diriku padahal rumah-prambanan cuma 10 menit by motorcycle.

*adakah seperlima abad yang kedua?
 terima kasih ya Allah atas nikmat yang telah Kau berikan
 keluarga, teman, dan semuanya

ps: thx untuk semua tas ucapann dan doanya. Moga Allah selalu meridhoi kita semua. Thank you very much.

7 Jam Untuk Sang Pencerah

16.9.10

Sebenernya bukan 7 jam, melainkan 7 setengah jam aku habiskan waktu di Amplas. Ini gara-garanya demi nonton Sang Pencerah. Awalnya aku ma keluargaku (minus kakakku) mau nonton yang jam 11 tapi sayangnya udah keburu abis, soalnya tiketnya udah diborong ma orang-orang dari TNI. Akhirnya kami milih yang jam 3an soalnya yang jam 1, kursi yang kosong tinggal bagian depan dan my pap ga mau.

Demi membunuh sang waktu, aku ngelilingin amplas, maen ke G-Fan dan Timezone, liat-liat buku di Gramed (yang pada akhirnya tergoda juga untuk beli sebuah buku). Sehabis dari Gramed, aku lebih milih baca buku dan ternyata lumayan juga karena aku sanggup baca sampai 80 halaman. Aku tahu, itu bukan angka yang fantastis tapi bagiku itu tetap sebuah hal yang wow karena aku belum pernah bisa baca buku di tengah keramaian.

Balik ke soal film. Dari perhitunganku, durasi film Sang Pencerah sekitar 110 menit. Cukup lama tapi filmnya nggak ngebosenin karena di beberapa bagian diselipkan humor yang nggak garing.

Di film ini, Lukman Sardi sempat menunjukkan keahlian lainya dalam berseni. Ia bermain biola! Sempat terlintas dipikiranku, “ini beneran nggak sih, dia yang mainin biolanya? Atau ini semacam kayak lip sync?”. Nggak lama dari itu my pap ngomong ke aku “mungkin dia belajar dari bapaknya.” Tesss! Aku baru inget, Lukman Sardi kan anak dari Idris Sardi yang notabenya pemain biola nomor uno di Indonesia. Hihihi... mungkin permainan biolanya itu memang benar-benar dia.

Scene yang paling ku suka adalah disaat anak dari Kiai Haji Ahmad Dahlan melihat sang ibunya menangis di balik pintu. Jangan tanya alasannya kenapa karena aku juga nggak tahu. Rasa suka itu muncul tiba-tiba dan terkadang tidak memerlukan alasan mengapa timbul rasa suka.

Well, Film Sang Pencerah sangat bagus untuk ditonton karena dengan menonton film ini akan mengingatkan kita agar tidak melupakan sejarah. "JAS MERAH! Seperti kata Presiden pertama kita dulu, Soekarno. JAS MERAHJangan Sekali-kali MElupakan sejaRAH!" (dikutip dari Film Ruma Maida).


*gambarnya dapet dari sini...
 

Populer Post