Sebuah kata yang terkadang sulit untuk diucapkan tetapi bagaimana jika kamu berada di posisi yang dimintai maaf...???
Hari ini aku merasakannya...!!! dan ternyata rasanya nggak jauh beda klo kita ada di posisi meminta maaf *sama2 nggak enak*. Seorang temanku meminta maaf karena udah bikin novelku sedikit cacat. Sampai saat ini aku belum liat seperti apa keadaan novelku itu. Katanya novelku kena tinta karena kemaren temen yang dia titipin kehujanan. Yahhh... aku tahu setelah kuliah sore kemaren memang ujan. Aku ja kemaren sempet hujan2an ma dia n juga ma temen yang dititipin itu.
Sesaat sebelum dia minta maaf, dia bingung banget gimana mau mulainya karena dia berfikiran aku bakal marah besar ma dia. Jujur aku memang suka kasih wanti2 ke temen2ku setiap pinjem buku2ku, nggak boleh inilah nggak boleh itulah n macem2lah. Tapi jujur juga ya...sebenernya itu cuma sekedar ocehanku, dalam arti aku nggak bakal marah2in dia klo seandainya buku2ku cacat. Lagi pula klo pun aku marah2 toh itu juga nggak bakal merubah apapun. Memangnya klo aku marah terus novelku bakal kayak baru lagi...??? nggak kan... so marah itu nggak diperlukan untuk kasus ini. Tapi nggak kupungkuri, aku ngerasa sayang juga sih klo sampai cacat tapi ya mau gimana lagi wong namanya juga kecelakaan.
Balik lagi ke kata MAAF. Kata MAAF memang cuma tersusun dari 4 huruf tapi dibalik arti kata maaf itu sendiri tersimpan banyak makna. Bagiku dibalik kata maaf terdapat sebuah penyesalan, keberanian, dan kejujuran. Keberanian...??? yak keberanian, aku rasa semua orang juga setuju dengan hal ini. Bagiku, untuk mengakui sebuah kesalahan dibutuhkan sebuah keberanian. Aku sendiri juga pernah ngalaminnya. Apalagi klo rasa gengsi lebih gede dari pada rasa penyesalan, hhhhmmm....bisa2 nggak pernah ada kata maaf yang terucap.
MAAF...!!! Sebuah kata yang sulit untuk diucapkan tetapi memiliki banyak makna yang tersirat.
Hari ini aku merasakannya...!!! dan ternyata rasanya nggak jauh beda klo kita ada di posisi meminta maaf *sama2 nggak enak*. Seorang temanku meminta maaf karena udah bikin novelku sedikit cacat. Sampai saat ini aku belum liat seperti apa keadaan novelku itu. Katanya novelku kena tinta karena kemaren temen yang dia titipin kehujanan. Yahhh... aku tahu setelah kuliah sore kemaren memang ujan. Aku ja kemaren sempet hujan2an ma dia n juga ma temen yang dititipin itu.
Sesaat sebelum dia minta maaf, dia bingung banget gimana mau mulainya karena dia berfikiran aku bakal marah besar ma dia. Jujur aku memang suka kasih wanti2 ke temen2ku setiap pinjem buku2ku, nggak boleh inilah nggak boleh itulah n macem2lah. Tapi jujur juga ya...sebenernya itu cuma sekedar ocehanku, dalam arti aku nggak bakal marah2in dia klo seandainya buku2ku cacat. Lagi pula klo pun aku marah2 toh itu juga nggak bakal merubah apapun. Memangnya klo aku marah terus novelku bakal kayak baru lagi...??? nggak kan... so marah itu nggak diperlukan untuk kasus ini. Tapi nggak kupungkuri, aku ngerasa sayang juga sih klo sampai cacat tapi ya mau gimana lagi wong namanya juga kecelakaan.
Balik lagi ke kata MAAF. Kata MAAF memang cuma tersusun dari 4 huruf tapi dibalik arti kata maaf itu sendiri tersimpan banyak makna. Bagiku dibalik kata maaf terdapat sebuah penyesalan, keberanian, dan kejujuran. Keberanian...??? yak keberanian, aku rasa semua orang juga setuju dengan hal ini. Bagiku, untuk mengakui sebuah kesalahan dibutuhkan sebuah keberanian. Aku sendiri juga pernah ngalaminnya. Apalagi klo rasa gengsi lebih gede dari pada rasa penyesalan, hhhhmmm....bisa2 nggak pernah ada kata maaf yang terucap.
MAAF...!!! Sebuah kata yang sulit untuk diucapkan tetapi memiliki banyak makna yang tersirat.