Pages

Perpustakaan Kota Yogyakarta

21.4.11


Baru tadi siang aku nyempetin diri tuk ke perpus kota. Ini gara-garanya masih males pulang ke rumah. Soalnya aku juga mikir, di rumah aku mau ngapain dan aku juga masih berasa aneh ja mau pulang cepet karena biasanyakan abis dari kuliah, siangnya aku langsung ke lokasi KKN.

Pertama kali masuk ke perpusnya aku rada bingung mau ngapain dulu. Hal pertama yang aku pikiran adalah tempat penitipan tasnya dimana ya? Apa tasnya dibawa aja? tapi pas merhatiin para pengunjungnya, kok ga ada yang bawa tas. Akhirnya dengan pedenya aku masuk ke dalam dan ternyata tempat penitipannya memang rada jauh dari pintu masuk dan harus belok kiri dulu biar tahu dan parahnya lagi tulisannya juga ga gede. Dalam hatiku “oalah kok gini si layout perpusnya?”

Perpus ini terdiri dari 2 lantai. Lantai atas terdiri dari ruang pertemuan, ruang audio visual, ruang anak, dan apa lagi aku lupa. Aku ga terlalu mengubrak-abrik lantai atas soalnya lagi dipake untuk acara sarasehan ma ibu-ibu jadinya, pas baru nyampe lantai 2 akunya langsung turun lagi. :D

Untuk menjadi anggota Perpustakaan Kota Yogyakarata sama sekali nggak dipungut biaya. Syarat umumnya adalah mengisi form pendaftaran dan melampirkan fotokopi KTP dan pas foto ukuran 2x3 tapi bisa juga yang ukuran 3x4. Untuk mahasiswa tambahan syaratnya adalah fotokopi KTM dan untuk pelajar harus ada semacam surat rekomendasi dari orang tua.

Kartu anggotanya sendiri bisa langsung jadi di hari itu juga tapi kita harus nunggu sekitar setengah jam. Jadi, kalau kamu memang mau langsung pinjem buku padahal kamu belum punya kartu anggota mending daftar dulu aja deh sebelum nyari-nyari bukunya (takutnya klo kamu daftarnya pas mau pulang padahal kamu lagi keburu-buru mau balik karena suatu hal nti jadinya malah nggak jadi daftar deh). Hal yang menarik adalah kita diwajibkan foto langsung di tempat pendaftaran. Jadi, saran ku klo belum pernah jadi anggota di perpus ini ada baiknya kamu dandan dengan baik terlebih dahulu biar foto di kartu anggotamu ga jelek (hahaha :D).

Lalu, bagaimana dengan koleksi buku-bukunya? Aduh maaf aku nggak terlalu merhatiin karena aku cuma singgah di bagian sastra, nyari novel-novel yang aku kira bagus. Rada bingung juga si awalnya mau pinjem yang mana soalnya kok kayaknya bagus-bagus semuanya ya.. hahaha.. tapi akhirnya pilhanku jatuh pada 2 buku yaitu, Dan by Umi Purwandari dan Hades (Sebuah Novel Sang Autis) by Deasylawati Prasetyaningsih.

Aku rada kecewa sama ni perpus karena buku-bukunya nggak tertata rapi. Karyawannya nggak langsung menata buku-buku yang baru dikembalikan tersebut dengan rapi tetapi hanya ditumpuk di bagian rak kosong. Ini benar-benar tidak enak dipandang dan entah ulah pengunjung atau lain hal buku-bukunya nggak terkelompok dengan baik. Jadi, terkadang aku menemukan novel terjemahan di antara novel Indonesia, novel Teenliit yang nyebar dimana-mana, dan segala macamnyalah yang nggak enak banget tuk diliat dan bikin jadi nggak nyaman.

Perpus ini sendiri nggak terlalu besar sehingga jarak antara rak buku dengan rak buku satunya terlalu kecil sehingga terkadang saat lagi asik-asikny nyari buku harus terganggu orang yang pengen lewat. Tapi walaupun gitu, tempatnya sangat enak, cozy, dan mendukung untuk baca buku berlama-lama disana (ini si opiniku).

Selain perpustakaan kota masih ada juga perpus yang pengen aku kunjungi yaitu perpus yang ada di Malioboro. Wah.. itu perpus kira-kira kayak apa ya? Lebih baikkah dari perpus kota? Atau lebih buruk? Untuk bisa menemukan jawabanya aku harus ke sana. Hhhhmmmmm tapi kapan ya??? :D :D :D


ps: maaf ga da foto :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Populer Post