Alhamdulillah.. Insha
Allah sebentar lagi Bulan Ramadhan akan segera datang. Siapa yang tidak bahagia
dengan kedatangan Bulan ini? Dari 12 bulan yang ada, Bulan Ramadhan selalu
dinanti – nanti dan kedatangannya selalu dirindukan. Pada Bulan Ramadhan
pulalah Al – Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.
Lalu sudahkan kita
mempersiapkan diri kita untuk menyambut Bulan Ramadhan?
Salah satu hal yang
perlu kita lakukan sebelum Bulan Ramadhan datang adalah membayar hutang
puasa di Ramadhan tahun kemarin. Jika
seseorang meninggalkan puasa pada Bulan Ramadhan karena ketidakmampuannya maka
wajib baginya untuk mengganti puasanya di hari – hari yang lain. Lalu bagaimana
jika seseorang tersebut tidak mampu berpuasa? Bagi yang tidak mampu berpuasa,
Allah mewajibkan untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin. Hal ini
berdasarkan firman Allah “Barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang
dia tidak berpuasa) pada hari – hari yang lain. Dan bagi orang yang berat
menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin (QS
2:184).
Bulan Ramadhan sudah
di depan mata, jika dihitung hanya tinggal 16 hari lagi kita sudah memasuki
Ramadhan. Tidak ada salahnya mulai saat ini kita mulai meningkatkan ibadah kita
agar saat di Ramadhan nanti kita sudah terbiasa.
Pada umumnya, orang - orang
berlomba – lomba untuk mengkhatamkan Al – Qur’an di Bulan Ramadhan karena di
dalamnya penuh dengan keberkahan, kebaikan, dan berlimpahnya pahala jika
seseorang membaca Al – Qur’an di Bulan Ramadhan. Selain itu mengkhatamkan Al –
Qur’an adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah
SAW.
Pada Ramadhan tahun
kemarin, saat di Masjid Maskam UGM saya mendapat selebaran Rumus / Metode
Khatam Al – Qur’an di Bulan Ramadhan, berikut metodenya
Subuh
|
Dzuhur
|
Ashar
|
Tarawih
|
Jumlah Khatam
|
|
Jumlah halaman
|
6
|
4
|
4
|
6
|
1 x
|
15
|
5
|
5
|
15
|
2 x
|
|
20
|
10
|
10
|
20
|
3 x
|
Tentu ini bukan rumus
baku, rumus di atas tentu bisa dimodifikasi sesuai kemampuan masing – masing. Mengkhatamkan
Al – Qur’an di Bulan Ramadhan bukanlah sesuatu yang wajib yang dilakukan,
sehingga bacalah Al – Qur’an sesuai dengan kemampuan kita dengan tetap
memperhatikan adab dan ketentuan dalam membaca Al – Qur’an. Lebih baik kita
tetap mementingkan / menjaga kualitas bacaan Al – Qur’an kita dari pada mementingkan
kuantitas. Yang tidak baik itu adalah lah tidak membaca Al – Qur’an sama sekali :D
Hal terpenting
selanjutnya adalah kita mampu istiqomah beribadah dari awal sampai akhir
Ramadhan dan syukur – syukur lepas dari Ramadhan kita masih istiqomah
menjalankan ibadah – ibadah tersebut. Sehingga kita tidak hanya giat beribadah
saat Bulan Ramadhan saja, tetapi setelah Ramadhan berlalu kita senantiasa
meningkatkan ibadah kita.
Berbicara mengenai
ibadah, ibadah tidak hanya tentang shalat, puasa, zakat, sedekah, dan membaca
Al – Qur’an saja. Tetapi seperti bekerja, berbagi informasi kebaikan yang
dilandasi karena Allah pun dapat dijadikan sebagai ibadah.
Berbagi informasi pun dapat
dilakukan melalui tulisan. Jika saja tulisan yang kita buat membawa kebaikan
bagi orang lain tentu kita pun akan mendapatkan balasan dari Allah dan bisa jadi
ini adalah ladang pahala jariyah bagi kita karena selama tulisan kita membawa
kebaikan bagi orang lain tentu kita akan selalu dialiri pahala oleh Allah. InSha
Allah..