Sebenernya bukan 7 jam, melainkan 7 setengah jam aku habiskan waktu di Amplas. Ini gara-garanya demi nonton Sang Pencerah. Awalnya aku ma keluargaku (minus kakakku) mau nonton yang jam 11 tapi sayangnya udah keburu abis, soalnya tiketnya udah diborong ma orang-orang dari TNI. Akhirnya kami milih yang jam 3an soalnya yang jam 1, kursi yang kosong tinggal bagian depan dan my pap ga mau.
Demi membunuh sang waktu, aku ngelilingin amplas, maen ke G-Fan dan Timezone, liat-liat buku di Gramed (yang pada akhirnya tergoda juga untuk beli sebuah buku). Sehabis dari Gramed, aku lebih milih baca buku dan ternyata lumayan juga karena aku sanggup baca sampai 80 halaman. Aku tahu, itu bukan angka yang fantastis tapi bagiku itu tetap sebuah hal yang wow karena aku belum pernah bisa baca buku di tengah keramaian.
Balik ke soal film. Dari perhitunganku, durasi film Sang Pencerah sekitar 110 menit. Cukup lama tapi filmnya nggak ngebosenin karena di beberapa bagian diselipkan humor yang nggak garing.
Di film ini, Lukman Sardi sempat menunjukkan keahlian lainya dalam berseni. Ia bermain biola! Sempat terlintas dipikiranku, “ini beneran nggak sih, dia yang mainin biolanya? Atau ini semacam kayak lip sync?”. Nggak lama dari itu my pap ngomong ke aku “mungkin dia belajar dari bapaknya.” Tesss! Aku baru inget, Lukman Sardi kan anak dari Idris Sardi yang notabenya pemain biola nomor uno di Indonesia. Hihihi... mungkin permainan biolanya itu memang benar-benar dia.
Scene yang paling ku suka adalah disaat anak dari Kiai Haji Ahmad Dahlan melihat sang ibunya menangis di balik pintu. Jangan tanya alasannya kenapa karena aku juga nggak tahu. Rasa suka itu muncul tiba-tiba dan terkadang tidak memerlukan alasan mengapa timbul rasa suka.
Well, Film Sang Pencerah sangat bagus untuk ditonton karena dengan menonton film ini akan mengingatkan kita agar tidak melupakan sejarah. "JAS MERAH! Seperti kata Presiden pertama kita dulu, Soekarno. JAS MERAH! Jangan Sekali-kali MElupakan sejaRAH!" (dikutip dari Film Ruma Maida).
*gambarnya dapet dari sini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar